Perkenalkan nama saya Melinda, statusku sekarang adalah seorang istri
dari seorang lelaki yang bernama Gessa. Kurang lebih baru 11 bulan ini
hubungan kami terjalin. Yang namanya orang berumah tangga untuk
mendapatkan momongan itu adalah suatu impian, namun sampai saat ini kami
belum juga mendapatkan momongan.
Segala cara sudah kami lakukan, mulai dari memeriksa kesuburan kami
masing-masing, hingga sampai mencoba obat-obatan herbal. Kalau hasil
dari diagnosa dokter sih kami berdua sama-sama subur, tapi yasudahlah
mungkin belum saatnya. Atau mungkin selama dulu kami berpacaran, kami
sering, merokok, mengkonsumsi alkohol di di tempat Clubing. Memang sih
dulu kami sering lakukan setiap satnight ( malam minggu).
Hal itu sering kami lakukan selama masa pacaran. Pekerjaan suamiku
adalah seorang sales disalah satu perusahaan swasta yang lumayan
terkenal di negri kita ini. Hampir setiap hari suamiku pergi ke luar
kota, bahkan terkadang sampai 1 minggu di luar kota. Karena suamiku
merasa kasihan kepadaku, maka dia mempunyai inisiatif untuk menyekat
rumahku dan membuka tempat kos agar aku tidak merasa kesepian apabila
suamiku dinas keluar kota.
Semula empat kamar tersebut kami kos-kan untuk cewek-cewek, ada yang
mahasiswa ada pula yang karyawati. Aku sangat senang ada teman untuk
ngobrol-ngobrol. Setiap suamiku pulang dari luar kota, pasti dibawakan
oleh-oleh agar mereka tetap senang tinggal di rumah kami. Tetapi
lama-kelamaan aku merasa makin tambah bising, setiap hari ada yang apel
sampai larut malam, apalagi malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku
semakin iri pada mereka untuk kumpul bersama-sama satu keluarga.
Begitu suamiku datang dari luar kota, aku menceritakan hal-hal yang tiap
hari kualami, akhirnya kita putuskan untuk membubarkan tempat kos
tersebut dengan alasan rumah mau kita jual. Akhirnya mereka pun pada
pamitan pindah kos. Bulan berikutnya kita sepakat untuk ganti warna
dengan cara kontrak satu kamar langsung satu tahun khusus
karyawan-karyawan dengan syarat satu kamar untuk satu orang jadi tidak
terlalu pusing untuk memikirkan ramai atau pun pulang malam.
Apalagi lokasi rumah kami di pinggir jalan jadi tetangga-tetangga pada
cuek. Satu kamar diisi seorang Mike berbadan gede, putih dan cakep.
Untuk ukuran harga kamar kami langsung dikontan dua tahun dan ditambah
biaya perawatan karena dia juga sering pulang malam. Suatu hari suamiku
datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotol minuman luar dan obat
penambah rangsangan untuk suami istri. Tak lama suamiku-pun bertanya,
“ Kok tumben kosan sepi, emang pada ke mana nih ?? ”
“ Ouh.. ini nih Mas, anak-anak kos pada pulang soalnya inikan hari libur
nasional. Tapi Mike nggak pulang, soalnya perusahaannya ada sedikit
lembur untuk mengejar target bulan ini ” , balasku mesra pada suamiku.
Tak lama kemudian, suamiku-pun mengambil minumannya sembari mengobrol, di ruang tamu,
“ Gimana kalau sekali-kali kita reuni kayak jaman pacaran kita dulu, ” , kata suamiku,
“ Aku juga membawa obat kuat dan perangsang untuk pasangan suami istri, ntar kita coba ya... ”
Sambil sedikit senyum, kujawab,
“ Kangen ya... emang cuman kamu yang kangen... ”
Lalu kamipun bercanda sambil nonton film porno,
“ Nih minum dulu obatnya biar nanti seru... ” kata suamiku.
Kemudian tak lama kuminum dua butir, sedangkan suamiku minum empat butir,
“ Lho kok empat sih... nanti over lho ” , kataku manja.
“ Ahhhh… ... biar cepat reaksinya ” , balas suamiku sambil tertawa kecil.
Satu jam berlangsung ngobrol-ngobrol santai di ruang tamu sambil nonton
film porno, kurasakan obat tadi langsung bereaksi. Aku cuma mengenakan
baju putih tanpa Bra dan Celana dalam. Kita berdua duduk di sofa sambil
kaki kita diletakkan di atas meja. Kulihat suamiku mulai terangsang, dia
mulai memegang lututku lalu meraba naik ke pahaku yang mulus, putih dan
seksi.
Buah dadaku yang masih montok dengan putingnya yang masih kecil dan
merah diraihnya dan diremasnya dengan mesra, sambil menciumiku dengan
lembut, perlahan-lahan suamiku membuka kancing bajuku satu persatu dan
beberapa detik kemudian terbukalah semua pelapis tubuhku.
“ Auh... ” erangku,
Kemudian kuraba batang penis suamiku lalu kumainkan dengan lidah,
kukulum semuanya, semakin tegang dan besar. Dia pun lalu menjilat
klitorisku dengan gemas, menggigit-gigit kecil hingga aku tambah
terangsang dan penuh gairah, mungkin reaksi obat yang kuminum tadi.
Liang vaginaku mulai basah, dan sudah tidak kuat aku menahannya.
“ Ahhhh… ... Mas masukin yuk... cepat Mas... udah pingin nih... ”
sambil mencari posisi yang tepat aku memasukkan batang penisnya
pelan-pelan dan,
“ Bless... ” , batang penis suamiku masuk seakan membongkar liang surgaku.
“ Ahhhh… ... terus Mas... aku kangen sekali... ” ,
dengan penuh gairah entah kenapa tiba-tiba aku seperti orang kesurupan,
seperti kuda liar, mutar sana mutar sini. Begitu pula suamiku semakin
cepat gesekannya. Kakiku diangkatnya ke atas dan dikangkangkan
lebar-lebar. Perasaanku aneh sekali, aku seakan-akan ingin sekali
diperkosa beberapa orang.
Seakan-akan semua lubang yang aku punya ingin sekali dimasuki batang
penis orang lain. Seperti orang gila, goyang sana, goyang sini sambil
membayangkan macam-macam. Ini berlangsung lama sekali dan kita bertahan
seakan-akan tidak bisa keluar air sperma. Sampai perih tapi asik sekali.
Sampai akhirnya aku keluar terlebih dahulu,
“ Ahhhh… ... Mas aku keluar ya... udah nggak tahan nih... aduh... aduh... aduh... keluar tiga kali Mas ” , desahku mesra.
“ Aku juga ya... ntar kamu agak pelan goyangnya... Ahhhh… ... aduh...
keluar nih... ” Sperma kental yang hangat banyak sekali masuk ke dalam
liang kenikmatanku.
Sekarang kami-pun berada dalam posisi terbalik, aku yang di atas tapi
masih bersatu dalam dekapan. Kucabut liang vaginaku dari batang penis
suamiku terus kuoles-oleskan di mulut suamiku, dan suamiku menyedot
semua sperma yang ada di liang vaginaku sampai tetes terakhir. Kemudian
kita saling berpelukan dan lemas, tanpa disadari suamiku tidur tengkurap
di karpet ruang tamu tanpa busana apapun, aku pun juga terlelap di atas
sofa panjang dengan kaki telentang, bahkan film porno pun lupa
dimatikan tapi semuanya terkunci sepertinya aman.
Ketika subuh aku terbangun dan kaget, posisiku bugil tanpa sehelai
benang pun tetapi aku telah pindah di kamar dalam, tetapi suamiku masih
di ruang tamu. Akhirnya perlahan-lahan kupakai celana pendek dan
kubangunkan suamiku. Akhirnya kami mandi berdua di kamar mandi dalam.
Jam delapan pagi saya buatkan sarapan dan makan pagi bersama, ngobrol
sebentar tentang permainan seks yang telah kami lakukan tadi malam.
Tapi aku tidak bertanya tentang kepindahan posisi tidurku di dalam
kamar, tapi aku masih bertanya-tanya kenapa kok aku bisa pindah ke dalam
sendirian. Sesudah itu suamiku mengajakku mengulangi permaina seks
seperti semalam, mungkin pengaruh obatnya belum juga hilang. Aku pun
disuruhnya minum lagi tapi aku cuma mau minum satu kapsul saja.
Belum juga terasa obat yang kuminum, tiba-tiba teman suamiku datang
menghampiri karena ada tugas mendadak ke luar kota yang tidak bisa
ditunda. Yah, dengan terpaksa suamiku pergi lagi dengan sebuah pesan
kalau obatnya sudah bereaksi kamu harus tidur, dan aku pun menjawabnya
dengan ramah dan dengan perasaan sayang. Maka pergilah suamiku dengan
perasaan puas setelah bercinta semalaman.
Dengan daster putih aku kembali membenahi ruang makan, dapur dan
kamar-kamar kos aku bersihkan. Tapi kaget sekali waktu membersihkan
kamar terakhir kos-ku yang bersebelahan dengan kamar tidurku, ternyata
si Mike itu tidur pulas tanpa busana sedikit pun sehingga kelihatan
sekali batang penis si Mike yang sebesar tanganku.
Tapi aku harus mengambil sprei dan sarung bantal yang tergeletak kotor yang akan kucuci.
Dengan sangat perlahan aku mengambil cucian di dekat si Mike sambil
melihat batang penis yang belum pernah kulihat secara dekat. Ternyata
benar seperti di film-film porno bahwa batang penis Mike memang besar
dan panjang. Sambil menelan ludah karena sangatlah keheranan, aku
mengambil cucian itu.
Tiba-tiba si Mike itu bangun dan terkejut seketika ketika melihat aku
ada di kamarnya. Langsung aku seakan-akan tidak tahu harus berkata apa.
“ Maaf tuan saya mau mengambil cucian yang kotor ” , kataku dengan sedikit gugup.
“ Suamimu sudah berangkat lagi? ” jawabnya dengan pelan dan pasti.
Dengan pertanyaan seperti itu aku sangat kaget. Dan kujawab, “ Kenapa?
”,
Sambil mengambil bantal yang ditutupkan di bagian vitalnya, si Mike itu
berkata, “ Sebelumnya aku minta maaf karena tadi malam aku sangat
lancang. Aku datang jam dua malam, aku lihat suamimu tidur telanjang di
karpet ruang tamu, dan kamu pun tidur telanjang di sofa ruang tamu,
dengan sangat penuh nafsu aku telah melihat liang vaginamu yang kecil
dan merah muda.
Maka kemudian aku langsung memindahkan kamu ke kamar, tapi tiba-tiba
timbul gairahku untuk mencoba kamu. Mula-mula aku hanya menjilati liang
vaginamu yang penuh sperma kering dengan bau khas sperma lelaki.
Akhirnya batang penisku terasa tegang sekali dan nafsuku memuncak, maka
dengan beraninya aku meniduri kamu. ”
Dengan rasa kaget aku mau marah tapi memang posisi yang salah memang
diriku sendiri, dan kini terjawablah sudah pertanyaan dalam benakku
kenapa aku bisa pindah ke ruang kamar tidurku dan kenapa liang vaginaku
terasa agak sakit
“ Terus saya... kamu apain ” , tanyaku dengan sedikit penasaran
“ Kutidurin kamu dengan penuh nafsu, sampai sperma yang keluar pertama
kutumpahkan di perut kamu, dan kutancapkan lagi batanganku ke liang
vaginamu sampai kira-kira setengah jam keluar lagi dan kukeluarkan di
dalam liang vaginamu ” , jawab si Mike.
“ Upzzz... bahaya nih, ntar kalo hamil gimana nih ” , tanyaku cemas.
“ Ya... nggak pa-pa dong ” , jawab si Mike sambil menggandengku, mendekapku dan menciumku.
Kemudian dipeluknya tubuhku dalam pangkuannya sehingga sangat terasa
batang penisnya yang besar menempel di liang vaginaku. “ Ahhhh… ...
jangan dong... aku masih capek semalaman ” , kataku tapi tetap saja dia
meneruskan niatnya, aku ditidurkan di pinggir kasurnya dan diangkat
kakiku hingga terlihat liang vaginaku yang mungil, dan dia pun mulai
manjilati liang vaginaku dengan penuh gairah. Aku pun sudah mulai
bernafsu karena pengaruh obat yang telah aku minum sewaktu ada suamiku.
“ Auh... Mike... good... teruskan Mike... auh ” .
Satu buah jari terasa dimasukkan dan diputar-putar, keluar masuk, goyang
kanan goyang kiri, terus jadi dua jari yang masuk, ditarik, didorong di
liang vaginaku. Akhirnya basah juga aku, karena masih penasaran Mike
memasukkan tiga jari ke liang vaginaku sedangkan jari-jari tangan
kirinya membantu membuka bibir surgaku. Dengan nafsunya jari ke empatnya
dimasukkan pula, aku mengeliat enak. Diputar-putar hingga bibir
vaginaku menjadi lebar dan licin. Nafsuku memuncak sewaktu jari terakhir
dimasukkan pula.
“ Aduh... sakit Mike... jangan Mike... ntar sobek... Mike... jangan Mike ” , desahku sambil mengeliat dan menolak perbuatannya,
sebenarnya aku berusaha berdiri tapi tidak bisa karena tangan kirinya
memegangi kaki kiriku. Dan akhirnya, Zlebb… masuk semua satu telapak
tangan kanan Mike ke dalam liang vaginaku, aku menjerit keras tapi Mike
tidak memperdulikan jeritanku, tangan kirinya meremas payudaraku yang
montok hingga rasa sakitnya hilang.
Akhirnya si Mike itu tambah menggila, didorong, tarik, digoyang kanan
kiri dengan jari-jarinya menggelitik daging-daging di dalamnya, dia
memutar posisi jadi enam sembilan, dia menyumbat mulutku dengan batang
penisnya hingga aku mendapatkan kenikmatan yang selama ini sangat
kuharapkan.
“ Aaahh... Mike punyamu terlalu panjang hingga masuk di tenggorokanku... pelan-pelan aja ” , ucapku tapi dia masih bernafsu.
Tangannya masih memainkan liang vaginaku, jari-jarinya mengelitik di
dalamnya hingga rasanya geli, enak dan agak sakit karena bulu-bulu
tangannya menggesek-gesek bibir vaginaku yang lembut. Ini berlangsung
lama sampai akhirnya aku keluar.
“ Mike... aku nggak tahan... aahhh... ouhhh... aku keluar Mike auuhhh...
keluar lagi Mike... ” desahku nikmat menahan orgasme yang kurasakan.
“ Aku juga mau keluar... auh... ” balasnya sambil mendesah.
Kemudian tangannya ditarik dari dalam liang vaginaku dan dia memutar
berdiri di tepi kasur dan menarik kepalaku untuk mengulum penisnya yang
besar. Dengan sangat kaget dan merasa takut, kulihat di depan pintu
kamar ternyata suamiku datang lagi, sepertinya suamiku tidak jadi pergi
dan melihat peristiwa itu. Aku-pun tidak bisa berbuat apa-apa, sudah
telanjur basah, aku takut kalau aku berhenti lalu si Mike tahu dan
akhirnya bertengkar.
Tetapi aku pura-pura tidak ada sesuatu hal pun, si Mike tetap kukulum
sambil melirik suamiku, takut kalau dia marah. Tapi ternyata malah
suamiku melepas celana dan mendekati kami berdua yang sudah tengang
sekali, mungkin sudah menyaksikan kejadian ini sejak tadi. Dan akhirnya
si Mike kaget sekali, wajahnya pucat dan kelihatan grogi, lalu melepas
alat vitalnya dari mulutku dan agak mudur sedikit. Tapi suamiku berkata,
“ Terusin aja nggak pa-pa kok, aku sayang sama istriku kalau istriku
suka begini, ya terpaksa aku juga suka, ayo kita main bareng ” .
Akhirnya semua pada tersenyum merdeka, dan tanpa rasa takut sedikit pun
akhirnya si Mike disuruh tidur telentang, aku tidur di atas tubuh si
Mike, dan suamiku memasukkan alat vitalnya di anusku, yang sama sekali
belum pernah kulakukan.
Dengan penuh nafsu suamiku langsung memasukkan batang penisnya ke dalam
anusku. Karena kesulitan akhirnya dia menarik sedikit tubuhku hingga
batang penis si Mike yang sudah masuk ke liang vaginaku terlepas,
suamiku buru-buru memasukkan batang penisnya ke liang vaginaku yang
sudah basah, di goyang beberapa kali akhirnya ikut basah, dan dicopot
lagi dan dimasukkan ke anusku dan, Zleebbb... , batang penis suamiku
menembus mulus anusku.
“ Aduh... pelan-palan Mas... ” , ucapku.
Kira-kira hampir setengah jam posisi seperti ini berlangsung dan
akhirnya suamiku keluar duluan, duburku terasa hangat kena cairan sperma
suamiku, dia menggerang keenakan sambil tergeletak melihatku masih
menempel ketat di atas tubuh si Mike. Akhirnya si Mike pun pindah atas
dan memompaku lebih cepat dan aku pun mengerang keenakan dan sedikit
sakit karena mentok, kupegang batang penis si Mike yang keluar masuk
liang vaginaku, ternyata masih ada sisa sedikit yang tidak dapat masuk
ke liang senggamaku. Suamiku pun ikut tercengang melihat batang penis si
Mike yang besar, merah dan panjang. Aku pun terus mengerang keasyikan,
“ Ouhhh... ahhhh... terus Mike... uuuuh… keluarin ya Mike... ”
Akhirnya si Mike pun mendapatkan klimaksnya dan,
“ Ahhh... Ouhhh… aku keluar nih... ahhh…” ucapnya sambil menarik batang penisnya dari liang vaginaku.
Kemudian dimasukkanlah ke mulutku dan tersembur-lah lahar panas kental,
lalu kutelan sedikit demi sedikit sperma asin orang Mike. Suamiku pun
ikut menciumku dengan sedikit menjilat sperma orang asing itu. Kedua
lelaki itu akhirnya tersenyum kecil lalu pergi mandi dan tidur siang
dengan puas. Sesudah itu aku menceritakan peristiwa awalnya dan minta
maaf, sekaligus minta ijin bila suatu saat aku ingin sekali bersetubuh
dengan si Mike boleh atau tidak.
“ Kalau kamu mau dan senang, ya nggak apa-apa asal kamu jangan sampai disakiti olehnya ” .
Sejak saat itupun bila aku ditinggal suamiku, aku tidak pernah merasa kesepian. Dan selalu dikerjain oleh si Mike.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar